Pandemi 2020, Serba-Serbi Media Online
eningkatan angka kasus COVID-19 yang terus meningkat di Indonesia membuat pemerintah membuat kebijakan Work From Home (WFH). Istilah yang baru muncul ditengah pandemi ini kini sudah familiar ditelinga masyarakat. Semua karyawan perusahaan diharuskan melakukan pekerjaannya dirumah masing-masing secara online sesuai dengan kebijakan jam kerja perusahaan.
Pada sektor Pendidikan, pandemi membuat sekolah harus ditutup, sehingga merubah system pembelajaran menjadi pembelajaran jarak jauh (PJJ). Pembelajaran secara online ini didukung oleh Kemendikbud dengan subsidi kuota belajar yang diberikan untuk siswa, mahasiswa, serta dosen. Namun belum meratanya akses internet di Indonesia membuat banyak pelajar yang kesulitan untuk mengakses kelas secara online.
Disisi lain, Kemenkominfo menyebutkan angka belanja online justru meningkat tajam hingga 400%. Terbatasnya aktivitas masyarakat didalam rumah membuat transaksi jual beli dilakukan secara online dari rumah. Fitur yang mudah dan praktis menjadi faktor utama. Hal ini juga sejalan dengan e-commerce yang kerap memberikan promo discount hingga gratis ongkos kirim yang membuat peningkatan budaya konsumerisme.
Bioskop yang ditutup juga membuat kejenuhan ditengah pandemi tidak bisa terhindarkan, masyarakat pun mulai beralih pada layanan streaming video on demand (VOD). Dampak kebijakan pemerintah atas blokir situs streaming film ilegal membuat meningkatnya 41% waktu penggunaan layanan streaming VOD, berdasarkan survei yang dilakukan McKinsey & Company pada maret lalu.
Tak ketinggalan dunia musik pun ikut menyesuaikan dengan situasi pandemi, yaitu konser virtual secara online. Salah satunya Prambanan Jazz Virtual Festival 2020. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang dipenuhi oleh ribuan pentonton langsung di Candi Prambanan, Yogyakarta, tahun ini Tulus, Fourtwnty dan 11 musisi lainnya menyapa masyarakat Indonesia secara virtual.
Pandemi membuat perubahan kian terasa dimana semua sektor kehidupan kini berbasis online. Tanpa kita sadari kemudahan yang ditawarkan media online justru membuat kita terlena bergantung pada internet dan individualis dengan gaya konsumerisme. Kita diharapkan bijak dengan perubahan yang terjadi sehingga menimbulkan dampak yang positif bagi kehidupan bermasyarakat.
(Ajidana Iman Arif Nugraha – Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2018)